Selasa, 01 September 2015
Memilih jurusan.
Sesuatu yang harus dipertimbangkan benar secara matang.
Karena hal tersebut menentukan jalan yang akan kita tempuh selama 4 tahun mendatang.
Memang susah apalagi bagi yang belum menemukan passion mereka terdapat dalam bidang apa.
Menentukan jurusan apa yang dipilih memang dapat berdasar dari beberapa faktor.
Apakah memilih jurusan berorientasikan passion yg dimiliki?
Atau berorientasikan peluang kerja kedepannya sehingga lebih memilih ikatan dinas?
Ataupun berdasar pandangan ortu ataupun dipilihkan oleh orangtua?
Saya sendiri memang sudah memasang target semenjak awal masuk sekolah menengah ingin kuliah di jurusan mana.
Awalnya hanya ada 2 pertimbangan. Kemudian muncullah satu jurusan yang menarik minat saya yang sedikit kontroversial ini dikarenakan stigma negatif yang melekat padanya.
Filsafat.
Dan kemudian ketika saya tanyakan pendapat orang-orang sekitar, beginilah kurang lebih reaksi mereka
"Hah?! Seriusan?"
"Ga boleh. Kamu ga boleh masuk situ." (Dijawab dg tegas.)
"Pertimbangin lagi, mau ngapain masuk itu, prospek kerjanya kurang bro." (Jawabnya sambil ngelus dagu.)
"Boleh, ya terserah mbak aja, yang penting udh dipikir masak-masak." (Whoaa T,T)
"Sebelum masuk situ, kamu harus kencengin imanmu dan agamamu." (Ini edisi teman bijak)
"Nanti kamu bisa gila." (-_-)
"Jurusan apa itu? Emang ada? Yang dipelajari apa?" (Inipula minta dipites emg-_-)
Jawabannya memang sebagian besar negatif. Yang ngedukung cuma emak saya sist, gan 8")
Ya diakui saja, memang sudah ada pertimbangan lebih dari saya mengenai jawaban si teman bijak.
Karena, setelah melihat-lihat dari review orang yang masuk jurusan tsb malah tambah ingin. (?)
Hidup memang ganas.
Jika kita tidak mengikuti arus maka keganasannya akan lebih terasa.
Well,
Argh.
Membuat pilihan memang sulit.
Padahal kan urip ki isine gur mung milih tok kan yo.
Yha yowes lah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar