Bodoh
Bodoh
Bodoh
Kau bodoh
Itulah kata-kata yang selalu 'ia' lontarkan padaku
yang selalu aku terima
sesingkat itu 'ia' berkata
tapi aku tak menampiknya
bukan karena aku tak bisa
bukan karena aku tak punya kuasa
tetapi karena itu memang benar adanya
Aku bodoh
bukan karena aku tidak pintar
tapi karena aku kurang berusaha
Aku bodoh
bukan karena aku punya cacat mental
tapi karena aku tidak mensyukuri nikmat Tuhan
bahwa aku dilahirkan dengan normal
dengan indera yang sempurna
orangtua yang pengertian
dan lingkungan yang mendukung
malah menyia-nyiakan semua itu
Hidupmu itu untuk apa?
Orang yang aku panggil dengan sebutan bapak selalu menanyaiku
Begitu terus setiap pagi
Kurenungi
Hari demi hari
Tak kutemukan jua jawabannya
Mungkin karena aku masih muda
Dan emosiku masih meluap-luap tak tentu adanya
Belum dewasa
Begitulah mungkin kemungkinannya?
TIDAK
Itu hanya alasan yang otakku berikan
untuk menghindari dari kemungkinan lain
yang dapat menyebabkan diriku disalahkan
karena aku takut disalahkan
itu hanya pembelaan
dari pikiran yang senantiasa berpikiran positif
tanpa mengindahkan sisi pikiran lain
yang bertugas berpikiran negatif
tanpa mengetahui
dampak dari tidak berpikir negatif
memangnya kalau hanya berpikir positif itu baik apa?
menurutku tidak
karena seperti yang telah hukum alam tetapkan
semua itu harus seimbang
positif ada karena eksistensi negatif
begitu pula
pikiran positif ada karena pikiran negatif juga ada
maka aku harus bisa menyeimbangkan keduanya
terlalu banyak berpikiran positif
menyebabkan takut akan terjadi hal-hal negatif
terlalu banyak berpikiran negatif
juga tidak baik
aku tak tau
bagaimana rasanya jadi orang yang selalu berpikiran negatif
aku biasanya orang yang berpikiran positif
tapi aku juga tahu batas
ada saat dimana aku harus bisa membatasi optimisme
dengan menyadari bahwa realita itu ada
realita yang menamparkan bahwa negatif itu eksis
melihat ke atas kita akan menatap langit membentang
langit yang sama yang menaungi kita
melihat ke bawah kita akan menatap bumi
bumi yang sama tempat kita berpijak
melihat ke depan kita akan menatap masa depan
masa depan yang berusaha kita rengkuh
melihat ke belakang kita menatap masa lalu
masa lalu yang telah berlalu dan tak dapat terulang
melihat kesamping kita melihat apa?
Haha.. aku tak tau
Aku bodoh
jika aku berpikir aku tak dapat melampauinya
Aku bodoh
jika aku berpikir aku tak dapat mengalahkannya
Bukannya egois dan terlalu optimis
Begitulah kata suami ibuku setiap pagi ketika mengkuliahiku
Rasanya aneh ketika menyebut bapak sebagai 'suami ibuku'
walau tak lazim
tapi itu kan benar
ya kan?
aku hanya merasa aku bodoh karena aku tidak
baiklah
aku berjanji pada diriku sendiri
bahwa aku tak akan lagi muncul didepan 'ia'
sebagai orang bodoh yang dulu 'ia' kenal
aku akan muncul
sebagai orang bodoh yang baru
yang telah di-upgrade
BWAHAHAHAHA
LOL
/ifeelstupidforwritingthis/
/burymyself/
0 komentar:
Posting Komentar