Senin, 16 November 2015

Two-faced

Hidup itu membingungkan.
Gabakalan selesai kali ya kalau mikirin intisari kehidupan.
Mikir hal-hal kecil yang sering muncul sebagai batu sandungan harian saja sepertinya sudah bisa bikin kepala muter.

Kadang heran dengan diri sendiri.
Katanya mau pegang teguh prinsip.
Katanya gak mau ikut-ikut yang lain.
Katanya biarlah jadi bahan olokan yang penting ga goyah prinsip.

Tapi .. 
Kok malah ngerasa kayak two-faced ya.
Karena tadi siang saya ngelakuin hal yg sedikit "menghianati" prinsip saya selama ini.
Ngelirik jawaban temen, pas ditawarin lembar jawabnya yg udah keisi penuh.
Walau cuma 2 biji pilihan ganda.
Padahal saya bilang gak mau, kemudian balikin lembar jawabnya.


Ya mungkin bagi yang lain 2 itu cuma.
Soalnya mereka terbiasa dengan hal itu.
(Ah! Maaf, opini garis keras!)
Bagi saya, suka kepikiran sama hal-hal kecil itu.
Ya, kecil.
Saya pikir itu kecil.
Tapi bikin gaenak hati.

Heran.
Pikiran saya berkata its okay, cuma liat dikit kok.
Tapi hati ngerasa yaampun gaenak banget. Kepikiran mulu.

Bilangnya engga, tapi ngelirik juga.

Jadi, apakah ini yang disebut hipokritikal? 

Copyright © Upside down | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑