Senin, 06 April 2015

Empati tanpa aksi


Tadi, pas naik angkot waktu pulang sekolah, seangkot sama seorang nenek nenek. Beliau kayaknya habis belanja atau mungkin jualan di pasar, soalnya bawa buntelan gitu.

Beliau itu ramah, menurutku, yah, first impression lah. Soalnya pas mau duduk disebelah saya, saya disenyumin :]
Nah, diangkot tersebut ada 3 penumpang termasuk saya. Dua penumpang lain adalah si nenek dan satu sisanya adalah adik kelas saya.

Dan, pas si nenek mau turun, maklum lah udah sepuh, jadi agak lama gitu pas mau turun, nah si sopir angkot yang kita tumpangin kebetulan supir yang eung-- kurang bersahabat lah menurut saya. //maklum, angkoters, jadi hapal sifat2 supir angkot//

Trus, si nenek kan mau nurunin barang bawaannya, entah tidak sengaja atau gimana--mungkin dia lelah--si supir angkot langsung tancap gas saja tanpa ngecek spion nya apakah si nenek udah turun sepenuhnya(?) --maksudnya dengan barang bawaanya--atau belum. Dan---- menyebabkan si nenek terseret dan jatuh! Oh God! 

Untungnya ya untungnya, si bapak segera sadar bahwa nenek terjatuh dan langsung menghentikan angkotnya. Sebenernya kulihat he hesitated buat ngemundurin angkotnya ngecek kondisi si nenek.

Si bapak sopir bukannya nolongin cuma diem sebentar, terus ngemundurin angkotnya dan tanya "Mbah, rapopo kan?"
Sigh.. People nowadays, they dont have respect for the elders.
Disekitar TKP untung ada 2 orang di tempat tambal ban dan langsung nolongin si nenek.

Dan, kalian tahu apa yang saya dan adik kelas saya lakukan? Diam. Ya, diam saja melihat semua nya terjadi.


And, I regretted that. Actually, I really want to help her. But, i only sat there, not moving a bit. I disappointed with myself. 
Padahal, saya bener bener pengen banget nolongin! Tapi, whatthefvckiswrongwithme. 

Thus, i called this 'empati tanpa aksi' .
Emang definisi empati itu apa sih?

 
Hasil Googling
Nah, The ability to step into the shoes of another person, ....
Kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain. 
Aiming to understand their feelings and perspectives.
Bertujuan untuk memahami perasaan dan sudut pandang mereka.
And to use that understanding to guide our actions.
Dan menggunakan pemahaman itu untuk membimbing tindakan kita.

Membimbing tindakan.
Ya, seharusnya aku tidak hanya diam saat itu.
Seringkali saya seperti ini, hanya 'ingin menolong' . Punya niatan tapi tak melaksanakannya. 

Aish.. 
Selalu ragu-ragu, yang pada akhirnya niatan tersebut tak terlaksanakan.


Categories: ,

Copyright © Upside down | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑