Hallo
Assalamualaikum wr. wb.
Sore ini, saya ngetik entri sambi dengerin hujan. (terusss??!)
Adem ayem gimana gitu suasananya, bikin pengen b0b0k.
Kalo engga, baca novel ditemenin coklat anget aja udah cukup kok, eh gausah muluk-muluk, teh panas juga cukup sekiranya
Sigh
Aduh.. Empat baris kalimat diatas gapenting banjet ya bo..
Terus ngapain ditulis kalo kyk gitu?!
Yailah.. buat menuh-menuhin entri lah, buat apalagi.
Hmm.. Terus apa hubungannya sama judul entri ini -_-
Oh.. itu, kelupaan mau nulis tentang itu :"v
Misuh.
Kalian tau apa itu misuh?
Yha, inilah definisi misuh dari site http://krjogja.com/read/142340/kata-pakar-misuh-itu-soal-rasa.kr
“Misuh itu dalam Bahasa Jawa punya dua arti. Arti yang pertama, misuh dari kata wisuh, yang artinya mencuci, yang kedua misuh yang artinya mengeluarkan kata-kata yang kurang enak didengarkan, atau pun dirasakan.”
Nah itu, awalnya saya pikir memang misuh kata dasarnya adalah wisuh. Tapi kenapa dipake buat memaki maki=_= Apa mungkin maksudnya adalah mencuci perasaan mereka para pisuhers yg tadinya gedek jadi lega setelah misuh misuh?? Ocidaks saya berasumsiiii=3=
Ada beberapa kosakata yang digunakan oleh para pisuhers untuk bahan pisuhan mereka. Antara lain adalah para hewan yang saya nggak tau darimana asal usulnya kok bisa jadi bahan pisuhan para pisuhers. Adalah anjing dan babi, dua hewan yang haram menurut Islam, yang dijadikan sebagai bahan pisuhan dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa jawa. Oh iya, monyet juga termasuk dalam daftar hewan yang digunakan para pisuhers, yang menurut saya pribadi itu sedikit berbeda konotasinya, lebih ringan tingkat kekasarannya daripada dua hewan yang sebelumnya saya sebutkan.
Yang saya ga paham adalah, bahasa kan terus berkembang, makin lama makin termodifikasi tak tentu wujudnya. Nah si guk guk ini namanya sedikit diplesetkan seperti menjadi Anjay dan Anjrit dalam Bhs. yang digunakan masyarakat Indonesia (kenapa saya tdk sebut sj sbg bhs indo? karena itu memang bukan bhs indo, dudul.), dan Ason dalam bahasa yang digunakan oleh teman-teman disekitar saya.
Apa memang sudah menjadi kebiasaaan sehingga gabisa disetop, err, mungkin dikurangi pemakaiannya? Jujur saja, agak gedek saya kalo denger orang misuh misuh. Yha, sebagian besar memang misuh untuk meluapkan kekesalan, amarah, dan emosi negatif lain. Tapi, emang gada jalur lain gitu buat meluapkan emosi selain misuh misuh gakaruan..? Kayak, "Astaghfirullah!!" gitu kalo mau marah. Yha, jarang sekali ada orang kayak gitu, sayapun mengaku bukan orang yang mengucap astaghfirullah ketika marah, saya malah ngucap kosakata inggris kyk Holy crap, damn, gawd (maklum, kan anak gawl remaja tanggung << pembelaan diri).
Dari sd, lingkungan teman-teman sekolah memang begitu, tak pandang gender, populasi pisuhers memang saya akui melimpah ruah, lebih dari setengah teman satu sekolah merupakan spesies manusia Homo pisuhensis.
Feses. Adalah kata halus dari sebuah kata yang terdiri dari tiga huruf, bermula dengan T, berakhir dengan I, dan ada A yang diapit kedua teman huruf nya. Dan itu diperhalus lagi dengan mengganti huruf I dengan Y, yang maka akan menjadi Tay, biasanya dipergunakan dalam sosmed, yg notabene hanya dengan kata kata yg diketikkan. Oke, pronounsasi nya memang sama, tapi.. Tay itu mengingatkanku akan seseorang. Musisi perempuan, penyanyi solo. Dia adalah Taylor Swift, yang biasa dipanggil dengan Tay. Dan saya sebagai swifties, kan gaterima =-=) kamzeuphay kbhay kalian para pisuhers sosmed. Jangan samakan idolaku dengan hasil defekasiii ituuu. *asah golok*
Yha, intinya saya tidak suka hal-hal seperti misuh-memisuh.